Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Jadi Fasilitator Sekolah Kebangsaan dan Akademi Digital Lansia Tular Nalar Wilayah Yogyakarta

YOGYAKARTA (ILKOM) - Salah satu dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Universitas Respati Yogyakarta, menjadi fasilitator “Sekolah Kebangsaaan” dan “Akademi Digital Lansia” Tular Nalar Mafindo wilayah Yogyakarta. Sekolah Kebangsaan (SK) dan Akademi Digital Lansia (ADL) merupakan pemberdayaan bagi warga lansia dan anak muda yang bertujuan untuk melatih lansia dan remaja melakukan periksa fakta dengan menggunakan beberapa metode dan alat bantu, serta memberikan pembekalan maupun pengetahuan agar mampu menjadi agen literasi digital terutama menjelang pemilu 2024.

Mohammad Solihin, dosen tetap Prodi Ilmu Komunikasi UNRIYO yang menjadi fasilitator acara “Sekolah Kebangsaan” dan “Akademi Digital Lansia” Tular Nalar wilayah Yogyakarta bersama Pusat Studi Digital Creative Movements UIN Sunan Kalijaga dan Jaringan Pegiat Literasi Digital (JAPELIDI) di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga, Kamis (2/3/2023) lalu. Ia bersama dosen perguruan tinggi lainnya yakni UIN Sunan Kalijaga, Universitas Mercu Buana, dan Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY).

“Acara ini merupakan kegiatan literasi digital dari programnya Tular Nalar bagi remaja sebagai pemilih pemula yang akan terlibat dalam pemilu mendatang agar menjadi pemilih yang cerdas,” ujar dosen yang akrab disapa Cak Sol ini yang juga merupakan salah satu anggota dan pengurus JAPELIDI.

Sekolah Kebangsaan ini diikuti lebih dari 100 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta, antara lain Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO), UIN Sunan Kalijaga, Universitas Mercu Buana, dan Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY). Peserta dibagi ke dalam 10 kelompok kecil yang dipandu oleh seorang fasilitator. Mereka diminta untuk mendiskusikan mengenai pentingnya partisipasi publik, kriteria pemimpin yang ideal, risiko jika salah memilih pimpinan, hingga mengecek kebenaran informasi yang bisa mempengaruhi pilihan politik. Kemudian di akhir sesi, fasilitator membantu peserta untuk membuat refleksi.

Mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta yang terpilih mengikuti kegiatan ini sebanyak 10 mahasiswa dari Program Studi Ilmu Komunikasi. Jenifer Dwi Yuferlis Sara Nalle, salah satu mahasiswi dari Prodi Ilmu Komunikasi UNRIYO yang terpilih menjadi peserta dalam kegiatan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar ini merasa senang dan menurutnya sangat bermanfaat dalam menghadapi pemilu mendatang khususnya sebagai pemilih pemula.

“Bersama dengan teman lainnya dari prodi Ilmu Komunikasi UNRIYO yang terpilih mengikuti Sekolah Kebangsaan Tular Nalar ini merasa asyik acaranya karena diajak untuk berdiskusi yang didampingi oleh fasilitator untuk bisa mencurahkan pendapat dan daya kritis kami supaya berpartisi menjadi pemilih cerdas dan bertanggungjawab ikut menentukan masa depan bangsa ini,” ujar mahasiswi peminatan Jurnalistik Fotografi semester 5 ini.

Sementara itu mahasiswi lainnya, Siljinia Heidi Pedati mengatakan mendapatkan banyak wawasan dan menjadi tahu mengenai pentingnya literasi digital.

“Aku jadi tahu bagaimana pemimpin ideal itu dan apa saja risikonya jika keliru memilih pemimpin dalam pemilu nanti dan juga bagaimana cara menentukan itu berita hoaks atau fakta, tentunya setelah acara ini penting juga aku bagikan ke teman lainnya,” terang mahasiswi prodi Ilmu Komunikasi UNRIYO angkatan 2020 ini.

“Alhamdulillah, acara ini sukses dengan tujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula dalam menghadapi pemilu mendatang menjadi pemilih cerdas dan bertanggungjawab,” tutup Diah Ajeng Purwani, Ketua panitia yang juga ketua Pusat Studi Digital Creative Movements UIN Sunan Kalijaga. (CS)

 

Follow INSTAGRAM: @ilkom_unriyo
FACEBOOK: Prodi Ilmu Komunikasi Unriyo
YOUTUBE CHANNEL: Prodi Ilmu Komunikasi UNRIYO

.

Berita Sebelumnya Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UNRIYO, Warhi Pandapotan Rambe dan Dian Rhesa Rahmayanti Terpilih…
Berita Selanjutnya Trenyuh! Sampai Emosi Melihat Foto-Foto Human Interest Bernilai Berita Gelaran Prodi Ilmu…